Paradigm penelitian
merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti
terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau
teori. Secara umum, pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma
penelitian yang cukup dominan yaitu paradigma penelitian kualitatif,
kuantitatif, dan campuran (gabungan kualitatif dan kuantitatif). Berikut ini
penjelasan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif:
A. Penelitian
Kualitatif
Penelitian kualitatif
adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian
kualitatif memiliki enam macam jenis penelitian, yaitu:
1.
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif mempunyai
cirri-ciri bahwa kerja peneliti bukan saja memberikan gambaran terhadap
fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji
hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi
dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan
teknik wawancara, dengan menggunakan schedule
questionair ataupun interview guide.
2.
Studi Kasus
Studi
kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan
fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalia (Maxfield, 1930). Studi
kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip
dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah
serupa dengan masalah yang dialami saat ini. Kelebihan studi kasus dari studi
lainnya yaitu, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan
menyentuh. Namun kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi
yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya hanya untuk individu yang
bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada
individu yang lain.
3.
Biografi
Penelitian
biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau
mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek
tersebut memosisikan dirinya sendiri.
4.
Fenomenologi
Penelitian
fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan
dalam memakai atau memahami fenomena yang dikaji.
5.
Grounded Theory
Grounded
theory adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan kepada fakta dan
menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi
empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktukan teori, dan mengembangkan teori
di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.
Inti dari pendekatan gronded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa yang
dipelajari.
6.
Etnografi
Etnografi
adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau system kelompok sosial. Etnografi
merupakan proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, di mana dalam
pengamatan ini peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui
wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari
arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
B. Penelitian
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian untuk
menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel
ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri
dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Penelitian kuantitatif memiliki tiga macam penelitian, yaitu:
1.
Penelitian Survei
Penelitian
survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun
suatu daerah.
Penelitian
survey cukup banyak digunakan untuk memecahkan masalah perilaku organisasi
termasuk kepentingan perumusan kebijaksanaan sumber daya manusia. Tujuan
utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek
(populasi).
2.
Penelitian Korelasional
Studi
ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi
dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat
hubungan variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien
korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang
hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara
kedua variabel.
Studi
korelasi yang bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara mengukur
sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi antara variabel tersebut,
agar dapat ditentukan variabel mana yang berkorelasi.
3.
Penelitian Eksperimen
Penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian
eksperimen adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta
berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan
kontrol untuk perbandingan. Penelitian eksperimen memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Memanipulasi/mengubah
secara sistematis keadaan tertentu.
b. Mengontrol
variabel, yaitu mengendalikan kondisi penelitian ketika berlangsungnya
manipulasi.
c. Melakukan
observasi, yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi.
Referensi:
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: KENCANA
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia